Perampok Museum Louvre Tidak Sentuh Berlian Terkutuk Marie Antoinette Senilai Hampir Rp 1 Triliun
Sejumlah peristiwa menarik terjadi di dunia seni dan budaya, salah satunya adalah perampokan yang menghebohkan di Museum Louvre, Paris. Pada Minggu pagi, 19 Oktober 2025, perhiasan berharga yang memiliki nilai sejarah tinggi menjadi sasaran aksi kriminal yang direncanakan dengan baik.
Dalam kejadian tersebut, penjahat yang berpakaian mirip pekerja museum berhasil mencuri beberapa barang berharga, termasuk tiara dan kalung mewah. Namun, satu berlian berharga, Regent Diamond, justru tidak tersentuh, meninggalkan misteri yang menarik perhatian banyak orang.
Perampokan ini bukan hanya sekadar pencurian, tetapi juga sebuah kisah yang membawa kita pada perjalanan panjang dari sejarah perhiasan yang dicuri. Para ahli mengulas nilai serta makna dari barang-barang yang hilang, terutama berlian yang dianggap memiliki “kutukan” di balik keindahannya yang memikat.
Perampokan Bersejarah di Museum Louvre yang Menggemparkan Dunia
Perampokan di Museum Louvre terjadi secara tiba-tiba, memanfaatkan waktu sepi di akhir pekan. Dalam waktu singkat, delapan barang berharga disikat, sementara petugas keamanan tidak dapat berbuat banyak untuk mencegahnya.
Barang yang dicuri meliputi tiara, kalung, dan bros yang menjadi bagian dari koleksi kerajaan yang sangat berharga. Kejadian ini menciptakan kegemparan di kalangan penggemar seni dan kolektor, mengingat betapa berharganya barang-barang tersebut.
Ketidakberdayaan pihak museum dalam menangani situasi ini juga menjadi sorotan publik. Banyak yang mempertanyakan bagaimana sistem keamanan yang seharusnya ketat dapat ditembus dengan begitu mudah oleh para pelaku berpengalaman.
Sejarah Regent Diamond yang Menyimpan Misteri Besar
Berlian Regent Diamond, yang dihargai mencapai 60 juta dolar, tidak terpengaruh oleh perampokan. Batu berharga ini memiliki sejarah kelam yang melibatkan pengkhianatan dan pembunuhan, yang menambah aura misteri di sekitarnya.
Diyakini bahwa berlian ini ditemukan oleh seorang budak di India pada tahun 1701. Penemuan tersebut berujung pada serangkaian peristiwa tragis, termasuk pembunuhan dan keinginan untuk membebaskan diri dari perbudakan.
Setelah berpindah tangan, berlian ini akhirnya sampai ke Inggris dan dipotong menjadi beberapa batu kecil. Sejarahnya menjadi bagian dari narasi keangkeran dan kesedihan, menarik perhatian banyak orang dalam dunia perhiasan.
Dampak Perampokan Terhadap Museum dan Dunia Seni
Perampokan ini bukan hanya kerugian bagi museum, tapi juga bagi dunia seni secara keseluruhan. Koleksi yang hilang memiliki nilai historis dan artistik yang tidak dapat diukur dengan uang.
Reaksi publik terhadap perincian perampokan ini menunjukkan betapa pentingnya pelestarian seni dan budaya. Ini menjadi pengingat bahwa, tanpa tindakan pencegahan yang lebih baik, hal serupa dapat terjadi lagi di tempat lain.
Pihak museum menyatakan kesedihan dan ketidakpuasan mereka atas kejadian ini, dan berkomitmen untuk memperbaiki sistem keamanan mereka. Perampokan ini juga memicu diskusi tentang pemulihan dan penyelamatan warisan budaya yang telah hilang.